Rabu, 13 Juli 2011

bersihkanlah dirimu

hujan turun begitu deras ketika seseorang yang sedang mengendarai mobil,melihat petani tua sedang mengamati gubuknya yang rusak. pengemudi berhenti dan langsung bertanya dari dalam mobil apa yang sedang terjadi dan mengapa si petani terus duduk diguyur hujan di samping gubuk.


"atapnya bocor," "dan sudah terlalu lama sehingga sudah rusak sekali," kata si petani.


"mengapa tidak bapak perbaiki sejak dulu? tanya pengemudi lagi.


"ya...,ketika cuaca cerah,kan tidak masalah." sekarang terlalu sulit memperbaikinya," sambut petani sambil mengangkat kedua bahunya.


itulah sekilas cerita tentang orang-orang yang tidak mau berubah dan memperbaiki diri sejak dini,hanya berpikir tunggulah,tunggulah dan tunggulah. sampai akhirnya kesempatan untuk mengubahnya tidak ada lagi.


dalam nas ini Allah melihat suatu spekulasi dari umatNya,kejahatan,kemunafikan yang terbungkus dalam kehidupan religi. seremoni dan tata ibadah Israel hanya indah dalam bentuk luar saja,tetapi tidak berpengaruh betul dalam kehidupan moral kesehariannya. korban tambun dan berlemak sepertinya tidak dapat meluluhkan hati Tuhan,karena Tuhan selalu menginginkan kehidupan rohani yang tulus murni sebagai ucapan syukur. untuk itu nabi menegor umatnya sekarang untuk membasuh,membersihkan,menjauhkan kejahatan dan kekejian yaitu dalih-dalih mempersembahkan korban bakaran. semua itu tidak berarti bagi Tuhan kecuali hanya belajar berbuat baik,mengusahakan keadilan dan mengendalikan orang kejam,membela hak yatim dan janda-janda.




terlalu mudah bagi kita untuk berpikir,ah... suatu harilah aku membersihkan diriku dan berhenti berbuat jahat,suatu hari aku akan hidup bagi Yesus. sikap seperti ini sama saja seperti yang dilakukan oleh petani bodoh tadi. oleh karena itu selama masih bergetar nadi di jantung,bersihkanlah dirimu dari hal-hal yang menjijikkan di mata Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar